Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang diperingati setiap tanggal 20 Mei bukan hanya menjadi momentum sejarah bangsa Indonesia, tetapi juga menjadi refleksi tentang bagaimana berbagai elemen bangsa—baik pemerintah, masyarakat, maupun sektor swasta—ikut serta dalam membangun negeri. Salah satu institusi yang tak bisa dilepaskan dari perjalanan pembangunan ekonomi nasional, khususnya dalam memberdayakan sektor mikro dan menengah, adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI.
Sebagai salah satu bank milik negara terbesar di Indonesia, BRI telah membuktikan komitmennya untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dengan fokus pada inklusi keuangan, digitalisasi UMKM, pemberdayaan pelaku usaha kecil, dan penguatan ekonomi kerakyatan. Dalam konteks Harkitnas, peran BRI semakin strategis karena misi dan kontribusinya selaras dengan semangat kebangkitan: dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

BRI dan Semangat Harkitnas: Membangun dari Akar Rumput
Filosofi Harkitnas: Kebangkitan Nasional adalah Kebangkitan Ekonomi
Hari Kebangkitan Nasional pertama kali diperingati untuk mengenang berdirinya organisasi Budi Utomo pada 20 Mei 1908. Organisasi ini menjadi simbol awal munculnya kesadaran nasional sebagai bangsa yang satu dan utuh. Dalam konteks kekinian, Harkitnas bukan hanya peringatan historis, tetapi juga pengingat akan pentingnya kesadaran kolektif untuk bangkit bersama, terutama dalam menghadapi tantangan ekonomi global yang penuh ketidakpastian.
BRI mengadopsi semangat kebangkitan ini dengan cara membangun ekonomi dari level akar rumput, yaitu masyarakat kecil dan pelaku UMKM. Dengan memberdayakan jutaan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah, BRI secara nyata membantu membangkitkan potensi ekonomi nasional yang selama ini terpinggirkan.
BRI Sebagai Pilar Ekonomi Kerakyatan
Sejak berdiri pada 1895, BRI sudah memosisikan dirinya sebagai bank yang mengutamakan layanan untuk rakyat kecil. Filosofi ini terus dipegang hingga kini, terutama dengan slogan “Melayani dengan Setulus Hati”. Fokus utama BRI adalah pada segmen mikro dan kecil yang menjadi tulang punggung ekonomi nasional.
Melalui berbagai produk pembiayaan seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), BRI membantu jutaan pelaku usaha untuk mengembangkan usahanya, memperluas lapangan kerja, dan menciptakan pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan.
Strategi BRI dalam Menggerakkan Ekonomi Nasional
Kredit Usaha Rakyat: Motor Penggerak UMKM
Salah satu kontribusi terbesar BRI terhadap ekonomi Indonesia adalah melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Hingga tahun 2024, BRI tercatat sebagai bank dengan penyaluran KUR terbesar di Indonesia, dengan target mencapai ratusan triliun rupiah per tahun. Skema KUR memungkinkan pelaku usaha kecil memperoleh akses pembiayaan dengan bunga rendah dan persyaratan yang lebih mudah.
Dengan akses permodalan ini, para pengusaha mikro dapat mengembangkan usahanya, menambah aset produktif, meningkatkan kapasitas produksi, dan memperluas pasar. BRI tidak hanya memberikan pinjaman, tetapi juga pendampingan melalui pelatihan dan literasi keuangan yang terintegrasi.
Digitalisasi UMKM: Menjawab Tantangan Ekonomi Modern
Dalam era digital, BRI bertransformasi menjadi bank yang adaptif dengan mengusung misi digitalisasi UMKM. Lewat platform BRISPOT, BRIMo, dan BRILink, BRI memberikan akses layanan perbankan kepada pelaku usaha hingga ke pelosok desa.
Digitalisasi memungkinkan pelaku UMKM menjangkau pasar yang lebih luas, mengelola keuangan dengan lebih efisien, serta meningkatkan daya saing. Dalam konteks Harkitnas, ini merupakan bentuk nyata kebangkitan ekonomi berbasis teknologi yang inklusif.
Agen BRILink: Inklusi Keuangan ke Pelosok Negeri
Salah satu inovasi paling signifikan BRI adalah program Agen BRILink, di mana BRI memberdayakan masyarakat lokal untuk menjadi perpanjangan tangan bank di desa-desa terpencil. Saat ini, BRI memiliki lebih dari 600.000 agen BRILink yang tersebar di seluruh Indonesia.
Agen-agen ini membantu masyarakat dalam melakukan transaksi perbankan seperti tarik tunai, transfer, pembayaran tagihan, hingga pembukaan rekening. Program ini terbukti efektif memperluas inklusi keuangan dan mendekatkan layanan perbankan kepada masyarakat yang sebelumnya tidak terjangkau bank konvensional.

Dampak Ekonomi dan Sosial dari Peran BRI
Memberdayakan Lebih dari 30 Juta Nasabah Mikro
Hingga tahun 2024, BRI telah melayani lebih dari 30 juta nasabah mikro. Keberadaan BRI dalam ekosistem ekonomi kecil tidak hanya memberikan bantuan keuangan, tetapi juga menjadi fasilitator perubahan sosial. Banyak cerita sukses datang dari pelaku UMKM yang mampu keluar dari kemiskinan dan membangun bisnis berkelanjutan berkat akses pembiayaan dari BRI.
Di sinilah letak relevansi Harkitnas. Kebangkitan bangsa dimulai dari kebangkitan individu-individu yang diberdayakan, didampingi, dan dipercaya oleh institusi seperti BRI.
Pengurangan Ketimpangan Ekonomi
Program-program BRI juga berkontribusi dalam mengurangi ketimpangan ekonomi antara daerah perkotaan dan pedesaan. Dengan adanya layanan perbankan di pelosok, masyarakat desa tidak lagi tertinggal dari segi akses finansial. Hal ini sangat penting dalam menciptakan pembangunan yang merata dan inklusif, yang menjadi salah satu semangat utama dari Harkitnas.
Mendorong Wirausaha dan Inovasi Lokal
Selain pembiayaan, BRI juga aktif mengadakan program pelatihan, inkubasi bisnis, dan pemberdayaan komunitas. Melalui Rumah BUMN dan event UMKM EXPO, BRI mendorong pelaku usaha untuk terus berinovasi dan naik kelas. Banyak dari mereka yang akhirnya mampu menembus pasar ekspor berkat pembinaan dari BRI.
Transformasi Digital dan Visi Masa Depan
BRI Sebagai Bank Digital Terdepan
Di tengah disrupsi teknologi, BRI tidak tinggal diam. Transformasi digital dilakukan besar-besaran, baik dari sisi infrastruktur teknologi, pelayanan, hingga budaya kerja. BRI kini dikenal sebagai salah satu bank dengan transformasi digital paling progresif di Indonesia.
Layanan BRIMo kini telah menjadi super app dengan jutaan pengguna aktif yang memudahkan transaksi harian. BRISPOT mempercepat proses kredit mikro secara digital. Sementara BRILink menjadi pionir branchless banking di Tanah Air.
Fokus pada ESG dan Keberlanjutan
Tak hanya profit, BRI juga mengusung prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam menjalankan bisnisnya. Ini selaras dengan semangat Harkitnas yang menekankan pembangunan yang berkelanjutan dan manusiawi.
BRI aktif mendanai proyek-proyek hijau, mendukung pertanian berkelanjutan, serta memberikan edukasi keuangan yang ramah lingkungan kepada masyarakat. BRI juga menjadi satu-satunya bank Indonesia yang masuk dalam jajaran 500 perusahaan paling berkelanjutan versi Corporate Knights.
Visi 2045: Menjadi Pendorong Indonesia Emas
Dalam jangka panjang, BRI menetapkan visi untuk menjadi bank terdepan dalam mendukung Indonesia Emas 2045. Hal ini dilakukan melalui penguatan layanan digital, pemberdayaan pelaku ekonomi mikro dan kecil, serta pengembangan SDM yang adaptif terhadap perubahan zaman.
BRI menyadari bahwa masa depan Indonesia tidak bisa dibangun hanya oleh pemerintah, melainkan melalui sinergi dengan lembaga keuangan, pelaku usaha, dan masyarakat. Dalam visi ini, Harkitnas bukan hanya peringatan, tetapi komitmen kolektif untuk bangkit bersama sebagai bangsa yang mandiri secara ekonomi.
Testimoni dan Kisah Inspiratif Nasabah BRI
Kisah Sukses Ibu Ratna: Dari Warung Kelontong Menjadi Distributor
Ibu Ratna, seorang ibu rumah tangga di daerah Banyuwangi, memulai usahanya dengan membuka warung kecil di depan rumah. Awalnya, ia hanya melayani kebutuhan tetangga sekitar. Namun setelah memperoleh pembiayaan KUR dari BRI senilai Rp10 juta, ia mulai menambah stok barang dan memperluas usaha.
Kini, ia telah menjadi distributor sembako untuk beberapa warung di kecamatannya. Omset bulanannya mencapai puluhan juta rupiah. “BRI memberikan saya harapan dan modal untuk berkembang,” ujar Ibu Ratna.
Yusuf, Pemuda Desa yang Jadi Developer Aplikasi Lokal
Yusuf adalah pemuda desa di Kalimantan Tengah yang awalnya bekerja sebagai buruh tani. Berkat pelatihan digital dari Rumah BUMN BRI, ia belajar coding dan akhirnya menciptakan aplikasi sederhana untuk mencatat transaksi usaha tani. Aplikasi ini kini digunakan oleh puluhan kelompok tani di desanya.
Kisah Yusuf membuktikan bahwa BRI tidak hanya memberikan modal uang, tetapi juga modal pengetahuan dan kepercayaan diri untuk membangun masa depan.
Kesimpulan: BRI dan Semangat Kebangkitan Nasional
BRI adalah contoh nyata institusi keuangan yang mampu mengaktualisasikan semangat Harkitnas dalam bentuk aksi nyata. Lewat pembiayaan mikro, digitalisasi, pemberdayaan komunitas, dan perluasan inklusi keuangan, BRI telah menjadi motor penggerak kebangkitan ekonomi nasional dari tingkat terbawah.
Di tengah tantangan global yang kompleks, Indonesia membutuhkan pilar-pilar ekonomi yang kuat, adaptif, dan berakar pada semangat kerakyatan. BRI, dengan rekam jejaknya yang panjang, terbukti mampu mengemban peran itu.
Memaknai Harkitnas berarti memahami bahwa kebangkitan bangsa bukan hanya tugas pemerintah atau elite, melainkan seluruh lapisan masyarakat. Dalam hal ini, BRI hadir bukan hanya sebagai bank, tetapi sebagai mitra strategis rakyat dalam perjalanan menuju Indonesia yang lebih kuat, mandiri, dan sejahtera.